GEMBALA SIDANG JKI MIRACLE

Bapak gembala dan ibu gembala sidang JKI MIRACLE Royal Plaza Surabaya

YOUTH COMMUNITY

Bagi sobat muda yang suka tantangan bergabunglah bersama kami di Youth Community pukul 18.30 Wib...kami tunggu yang kedatangannya...

RETRET JKI MIRACLE

Retret JKI MIRACLE di Batu Malang jawa timur

MUGER SBO TV

mengisi acara MUGER ( Musik Gereja ) di SBO TV

Sabtu, 26 Maret 2011

Pesan dari Tuhan untuk gereja - gereja lewat kesaksian Ricardo


Dia berkata, “Ricardo, Ricardo berdoalah untuk gerejaKu ! GerejaKu tidak lagi sama di bandingkan dulu !! GerejaKu di bumi ini telah berubah. GerejaKu telah kehilangan iman. GerejaKu tidak lagi percaya kepadaKu atau keberadaanKu! Beritakan kepada gerejaKu bahwa Aku ada!! Berdoa syafaat untuk gerejaKu, karena gerejaKu tidak lagi berdoa dan berpuasa!”

Di akhir kesaksian saya ini nantinya, ketika Tuhan meminta saya untuk kembali ke tubuh saya, saya berkata kepadaNya, “Siapa gerangan yang akan percaya sama saya. Saya mohon supaya saya bisa tinggal di surga bersamaMu.!! Tidak ada seorang pun yang akan percaya kepada kesaksian saya, tidak ada yang akan percaya karena mereka tidak mempunyai iman! Di muka bumi, kurangnya iman itu sangat besar, siapa yang akan percaya kesaksian ini?” Tuhan menjawab saya,”Seseorang akan percaya kesaksianmu, hanya yang sungguh-sungguh kepunyaanKu akan percaya kepada kesaksianmu.”

Saya mendengar suatu suara yang mengguncangkan surga dan di balik suara ini, ada berjuta-juta pujian kepada Tuhan berkata,”Kudus,Kudus, Kuduslah Tuhan dan Bapa kepadaNya semua kemuliaan dan hormat selama-lamaNya AMEN!” Suara yang berkuasa ini berkata “HIDUPLAH KUDUS, KARENA AKU KUDUS. HANYA YANG HIDUP KUDUS YANG BISA MASUK KE TEMPAT INI! TANPA KEKUDUSAN, TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MELIHAT TUHAN.” Tanpa kekudusan, tidak ada seorangpun yang bisa melihat Tuhan.

Dia berkata,”Saya bukan Tuhan yang terbuat dari kapur atau kayu. Saya Tuhan yang hidup!” Dia kemudian melanjutkan,”Beritakan kepada gerejaKu di bumi bahwa Aku ada!! Aku benar-benar hidup dan ada!! Katakan kepada umatKu bahwa Surga itu nyata dan Aku menantikan mereka!

Kita perlu meluruskan hidup kita untuk Tuhan. Kemudian kami melihat sebuah meja yang sangat panjang untuk berjuta-juta orang dengan banyak makanan dan buah-buahan. Disana juga banyak mahkota dan mangkok kristal untuk minum. Tuhan berkata, “Ricardo, semua ini telah di sediakan untuk umatKu!” Meja ini telah di siapkan untuk pernikahan anak Domba.”

Saya juga mengetahui bahwa ada seorang wanita yang pernah di bawa ke surga dan melihat malaikat-malaikat sibuk mempersiapkan perjamuan pernikahan! Saya berkata kepada Tuhan, “Kenapa wanita ini melihat malaikat-malaikat sibuk mempersiapkan perjamuan tetapi saya tidak melihat persiapannya sedang di kerjakan?” Tuhan berkata, “Itu karena persiapannya sudah selesai!” Di sana banyak mahkota untuk mereka yang bekerja dan taat kepada Tuhan. Saya berkata,” Tuhan, kapan Tuhan akan datang kembali, jika persiapannya sudah selesai? Berapa lama lagi Tuhan akan datang? Tunjukkanlah kepada saya sebuah jam, berapa lama lagi sisa waktunya menurut jam surga?” Banyak orang telah mendapatkan mimpi mengenai jam, menunjukkan hampir jam 12 malam ketika Tuhan seharusnya datang kembali. Saya bertanya, “Tuhan, kapan jam tersebut akan mencapai jam 12 malam? Apakah tinggal 1 menit? 5 menit?” Tuhan mengamati muka saya untuk sementara waktu dan kemudian Dia berkata, “Ricardo, di surga sudah tidak ada jam lagi.” Kemudian saya bertanya, “Kalau begitu Tuhan, kalau jam-nya sudah tidak ada lagi, kenapa Tuhan tidak datang kembali kedua-kaliNya?” Tuhan mengangkat kedua tangannya dan dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, Dia menunjukkan tanda yang sangat kecil dan berkata, “Sisa waktu yang ada adalah hanya kemurahan Bapa kepada mereka yang telah berpaling dan memberikan mereka kesempatan untuk bertobat dan kembali ke pekerjaan mula-mula.” Dan Tuhan pencipta segala makhluk belum kembali karena Dia memberikan kita semua waktu yang sangat singkat untuk bertobat dan waktu ini di katakan, “waktu kemurahan Tuhan”. Tuhan akan datang kapanpun, kita harus mulai mencari Dia dengan sepenuh hati dan berpuasa dan berdoa dan melakukan pekerjaan mula-mula. Saya hampir selesai. Yesus berkata,”Sekarang kita berada di dalam masa kasih karunia Bapa!
Kemudian seorang malaikat muncul di sebelah kanan kami dan berteriak “Waktunya telah tiba !! Waktunya sudah selesai. Setiap persiapan sudah selesai! Yesus sedang menerima pengantin wanitaNya!” Tuhan sedang datang dan semua tanda-tanda di FirmanNya sudah di genapi! Film-Film sedang menunjukkan bencana alam yang akan datang. Ilmuawan-ilmuawan tahu bahwa sesuatu bencana alam yang besar akan terjadi tetapi mereka tidak tahu itu apa! Bagaimanapun, kita sebagai gerejaNya tahu bahwa Tuhan akan datang kedua kalinya! Ketika malaikat selesai berteriak, kemudian berjuta-juta malaikat mulai melompat dan bersuka-cita bahwa pengantin wanitaNya (gerejaNya) akhirnya kembali ke surga. Saya tetap bertanya,” Apa yang sedang tejadi?” tetapi tidak ada seorangpun yang memperhatikan saya, mereka semuanya sedang bersuka-cita dengan berita yang baik. Jadi, saya kemudian ikut serta dengan malaikat-malaikat dan mulai meninggikan nama Yesus. Seketika, ketika saya mengangkat kedua tangan saya, saya merasa seseorang mengangkat saya dari surga dan menuju kebumi dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Sekarang, malaikat-malaikat bersuka-cita bahwa pengantin wanitaNya sedang kembali ke surga. Saya kembali ke bumi dan di letakkan di atas mimbar gereja dimana saya berdoa setiap hari. Waktunya sangat singkat !! Jika pembaca tidak percaya kepada saya, janganlah percaya. Tetapi Yesus akan datang dan hal itu adalah kekekalan. Umat Tuhan tidak mau percaya akan pengangkatan orang percaya. Tolong sadar, demi kemurahan Tuhan, sadarlah akan kebenaran!! (Ricardo sedang menangis)
Tuhan ada di sisi saya dan Dia berkata, “Ricardo, ini yang akan terjadi kalau pengangkatan orang percaya terjadi sekarang ini!” Saya bisa melihat seluruh bumi. Saya melihat Roh Kudus yang begitu indah dan berharga. Roh Kudus memberikan kita damai dan sukacita. Kemudian, Roh Kudus meninggalkan bumi. Saya kemudian melihat asap masuk ke dalam gereja dan mengelilingi saya dan saya berkata kepada Tuhan, “Apakah ini?” Dia berkata, “Inilah yang saya maksudkan pengangkatan orang percaya.” Kemudian saya melihat orang-orang mendobrak pintu gereja, ingin masuk, dan berteriak, “Dimana anak saya? Mereka semua telah pergi!” Banyak anak-anak telah pergi karena Tuhan tidak meninggalkan mereka.Orang pertama yang masuk ke dalam gereja adalah pimpinan paduan suara, berteriak, “Dimana orang-orang gereja! Saya di tinggal! Saya tetap di bumi! Saya tetap di bumi!” Setelah pimpinan paduan suara, saya melihat pendeta-pendeta, jemaat, dan penatua gereja semuanya menangis,”Saya di tinggal!” Banyak orang-tua dan pasangan-pasangan yang mencari orang-orang yang mereka kasihi dan orang-orang di gereja berteriak,”Orang-orang yang anda kasihi tidak disini! Tuhan membawa mereka.” Kemudian orang-orang tersebut menangis,”Kalau begitu, itu semuanya benar, Tuhan datang dan mengambil pengantin wanitaNya.”
Banyak orang-orang menangis dan meratap, berharap bahwa mereka seharusnya telah percaya bahwa Yesus adalah Kristus. Setiap orang yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias, sudah hilang! Saya melihat banyak orang dan pendeta-pendeta menangis dan orang-orang mulai mendesak pendeta-pendeta,”Kenapa kamu tidak mengajarkan kebenaran, kenapa kamu tidak mengajarkan kekudusan dan memperingatkan kami semua tentang hal ini? Ini semua adalah kesalahanmu sehingga kami di tinggalkan!!!” Banyak orang yang di tinggalkan karena mereka tidak hidup di dalam kekudusan. Kita perlu mengajarkan kekudusan dan mengajarkan orang untuk benar-benar bertobat! Saya melihat orang-orang memukul pendeta-pendeta dan mencabut rambut mereka. Pendeta-pendeta tersebut menangis dan memohon orang-orang tersebut untuk tidak melukai mereka. Orang-orang tersebut tidak berhenti melukai pendeta-pendeta tersebut karena orang-orang tersebut telah di rasuki setan.
Ada juga gereja-gereja yang seluruh jemaatNya di tinggalkan. Saya melihat seorang laki-laki yang berusaha untuk mencongkel matanya karena kesedihannya. Orang-orang berusaha membenturkan kepalanya ke lantai dan dinding karena mereka tidak bisa mengerti bahwa Yesus hanya satu-satunya jawaban. Karena orang-orang ingin hidup di dalam dosa dan kejahatan dan hidup menurut kehendak mereka sendiri. Orang-orang juga memotong diri mereka dan membenturkan kepala mereka sampai tengkorak mereka pecah dan mereka jatuh ke lantai. Saya melihat darah mengalir kemana-mana dari orang-orang yang berusaha melukai diri mereka. Kemudian saya melihat seorang anak muda menangis kepada Tuhan,”Tolong Tuhan, bawa saya!” Itu sudah telat. Yesus telah datang dan menerima gerejaNya. Saya jatuh tersungkur karena saya telah melihat banyak hal-hal yang sangat menyedihkan.
Yesus berkata kepada saya,”Dalam masa kesusahan, akan terjadi banyak masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Saya kemudian bertanya,”Kenapa banyak orang yang berusaha melukai diri mereka sendiri sebegitu parahnya?” Tuhan menjawab,”Karena pada saat itu, orang-orang ingin mati, tetapi tidak menemukannya. Kematian telah meninggalkan bumi.” Saya bertanya ke Tuhan,”Kenapa banyak pendeta-pendeta dan orang-orang di tinggalkan?” Tuhan berkata,”Karena saya tahu mereka. Saya tahu hati mereka.” Semua tentang diri kita terbuka di hadapan Tuhan. Tuhan tahu segala sesuatu dalam hati kita. Saya jatuh tersungkur, hampir lemas. Yesus berkata,”Aku menunjukkan hal ini kepada kamu supaya kamu bisa memperingatkan gerejaKu dan memberikan mereka harapan. Beritahukan mereka bahwa jika mereka bertobat sekarang, Aku akan mengampuni mereka selama masih ada waktu. Aku akan melakukan hal yang besar di muka bumi ini.
Tolong, bukalah mata anda. Penginjilan di negara Chile sedang berkembang.”Beritakanlah kepada umatKu kalau mereka meminta pengampunan, Aku akan mengampuni mereka.” Kemudian saya melihat pengelihatan lain dan saya melihat api yang menyelimuti langit. Yesus bertanya,”Kamu melihat itu? Api yang kamu lihat di langit itu adalah api yang menutupi negara Chile. Karena negara Chile adalah untuk Tuhan, Tuhan akan mengubah negara Chile!” Saya kemudian melihat api bergerak dan mendatangi negara Chile dan Yesus berkata,”Mata BapaKu tertuju kepada negara Chile.” Ketika api tersebut turun keatas chile, negara-negara lain akan melihat dan memperhatikan kebangkitan Tuhan di Chile. Tuhan menunjukkan kepada saya pengelihatan di suatu tempat yang bernama “Paseo Humada” dan menjunjukkan ke saya orang-orang yang yang lumpuh dan cacat. Kemudian saya melihat orang-orang percaya berdoa ke orang-orang cacat tanpa kaki dan menyuruh anggota badan untuk bertumbuh. Anggota badan akan taat dan bertumbuh di depan mata mereka. Orang tanpa tangan akan menerima tangan baru. Dalam waktu ini. Tuhan akan menunjukkan mukjizat2 yang kreatif. Di dalam gereja-gereja, banyak orang yang akan di sembuhkan. Dalam waktu ini, yang mati di bangkitkan dan Tuhan akan memakai kamu di Chile untuk melakukan mukjizat yang sama seperti yang rasul-rasul lakukan di Alkitab.
Itulah seluruh wahyu yang Tuhan telah berikan kepada saya (Ricardo Cid). Dia akan datang segera. Maranatha! Amen!
Jikalau kamu belum menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hidupmu, saya ajak kamu berdoa sebagai berikut :
Tuhan Yesus, saya percaya Engkau adalah Anak Tuhan dan Engkau mati untuk semua dosa saya. Mari masuklah ke hati saya, jadilah Tuhan dan Penyelamat untuk hidup saya dan ampunilah semua dosa saya. Engkau mempunyai kuasa dalam setiap bagian dalam hidup saya dari saat ini. Tuhan Yesus, penuhilah saya dengan RohMu yang Kudus dan pakailah saya untuk kemuliaan bagi namaMu. Saya mau melayaniMu dan mengasihiMu dengan segenap hati saya seumur hidup saya. Terima kasih Bapa, sekarang saya adalah anakMu. Di dalam nama Yesus. Amin.

Selasa, 22 Februari 2011

Anda Mungkin Perlu Diguncangkan supaya Ingat Allah

Jika bukan karena peristiwa-peristiwa hidup yang mengejutkan, beberapa dari kita mungkin tidak akan pernah mempertimbangkan perlunya kebangunan rohani secara serius. Seringkali persis ketika kita sudah merasa nyaman dengan rutinitas hidup dan berpikir bahwa kita tidak lebih buruk daripada orang percaya pada umumnya, Tuhan dengan penuh belas kasih mengejutkan kita dari kesuaman hubungan kita denganNya. Betapa akan jauh lebih mudah untuk pertama-tama mendengarkan Firman Allah. Kasih Allah begitu kuat dan benar-benar menginginkan kebaikan kita hingga ketika kita tuli terhadap firmanNya atau gagal menanggapinya, dengan penuh kasih Dia memakai caraNya untuk mendapatkan perhatian kita melalui peristiwa-peristiwa dalam kehidupan kita.

Tentu saja, Dia lebih senang bila kita menanggapi firmanNya tanpa harus melakukan suatu tindakan khusus. Akan tetapi, ketika segala yang lain gagal dan setelah cukup lama menunggu, Allah berbicara kepada kita sebagai pribadi dan sebagai bangsa, melalui berbagai persoalan dan tragedi kehidupan. Namun itu bukan berarti Dia perancang kejahatan, sekalipun iblis muncul di hadapanNya seperti kisah Ayub. Salah satu alasan Allah membiarkan beberapa hal mengguncangkan terjadi pada diri kita sendiri adalah Dia ingin memperingatkan kita tentang betapa buruknya keadaan kesehatan dan kemajuan rohani kita yang harus segera diambil tindakan serius. Ada sebuah kisah yang dapat menjadi pelajaran tentang kasih Allah yang mengingatkan seorang yang bernama Yakub akan janji nazarnya dan perlunya Allah mendidik dia melalui peristiwa yang dapat saya katakan cukup tragis dan pastinya Yakub akan mengingatnya sampai menutup usia.

Persoalan yang dialami Yakub dimulai dari anak perempuannya dan Lea, yang bernama Dina. Yakub baru saja memasuki tanah Kanaan dari Padan-Aram (Kejadian 33:18) ketika Sikhem, anak Hamor, raja daerah itu, melihat Dina dan melarikannya serta memerkosanya ( Kej 34:2). Tragedi ini menyulut serangkaian peristiwa yang secara permanen mengubah kehidupan semua orang yang terkait di dalamnya. Meskipun demikian, Allah masih tetap memegang kendali dan membiarkan kehendakNya terjadi, terlepas dari segala kekerasan dan kejahatan tercela yang telah berlangsung.

Hamor yang datang kepada Yakub untuk membicarakan pernikahan anak laki-lakinya, menentukan harga mempelai perempuan dan membangun hubungan yang bersahabat justru mendapati masalah. Saudara-saudara laki-laki Dina sangat marah ketika diketahui bahwa Dina telah diperkosa dan akhir kisahnya mereka yaitu Simeon dan Lewi balas dendam dengan membunuh semua laki-laki di kota itu. Baik dari pihak Hamor maupun kakak-kakak Dina masing-masing memiliki tipu muslihat yang licik.

Kej 34:13-17 Lalu anak-anak Yakub menjawab Sikhem dan Hemor, ayahnya, dengan tipu muslihat. Karena Sikhem telah mencemari Dina, adik mereka itu, ...kamu harus sama seperti kami, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat, barulah kami akan memberikan gadis-gadis kami kepada kamu dan mengambil gadis-gadis kamu; maka kami akan tinggal padamu, dan kita akan menjadi satu bangsa.

Kej 34:18-24. Lalu Hemor dan Sikhem, anak Hemor, menyetujui usul mereka. Lalu pergilah Hemor dan Sikhem, anaknya itu, ke pintu gerbang kota mereka dan mereka berbicara kepada penduduk kota itu: " ... bukankah negeri ini cukup luas untuk mereka? Maka kita dapat mengambil gadis-gadis mereka menjadi isteri kita dan kita dapat memberikan gadis-gadis kita kepada mereka. ... Ternak mereka, harta benda mereka dan segala hewan mereka, bukankah semuanya itu akan menjadi milik kita? Hanya biarlah kita menyetujui permintaan mereka, sehingga mereka tetap tinggal pada kita." Maka usul Hemor dan Sikhem, anaknya itu, didengarkan oleh semua orang yang datang berkumpul di pintu gerbang kota itu, lalu disunatlah setiap laki-laki, yakni setiap orang dewasa di kota itu.

Kej 34:25. Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki. Juga Hemor dan Sikhem, anaknya, dibunuh mereka dengan mata pedang, dan mereka mengambil Dina dari rumah Sikhem, lalu pergi.

Barulah Yakub menyadari betapa parahnya situasi tersebut. "Kamu telah mencelakakan aku." (Kejadian 34:30). Mengapa peristiwa tersebut terjadi? Jauh sebelum hal itu terjadi, tepatnya sekitar 30 tahun sebelumnya ketika Yakub melarikan diri dari amarah kakaknya, Esau yang ditipunya. Janjinya di Betel itu adalah bila Allah menyertainya, melindunginya dan menuntunnya kembali dengan selamat ke Tanah Kanaan, ia akan menjadikan Tuhan sebagai Allahnya dan ia akan menjadi pelayanNya. Namun, seperti banyak dari kita, Yakub pun melupakan janjinya. Apakah Allah tahu bahwa Yakub akan melupakan janjinya? Tetapi meskipun demikian, Allah tetap setia menuntunnya kembali  dengan selamat ke tanahnya dan telah memberkatinya serta membuat hidupnya berkelimpahan dengan kebaikanNya ( Kej 28:20-22). Apakah Yakub menjadi begitu tidak berterima kasih? Apakah waktu 30 tahun dan berkat yang berlimpah itu tidak cukup baginya untuk mengingat sumpahnya kepada Allah? Itulah Yakub, manusia seperti kita yang memandang dirinya sebagai orang yang mampu menentukan dirinya sendiri. Seperti kita, Yakub merasa bahwa smua yang telah dicapainya adalah hasil kerja keras, kecerdasan dan ketekunan yang luar biasa; dengan kata lain, mencapainya dengan kekuatan sendiri.

Diperlukan suatu perisriwa keji sperti yang dilakukan kedua anak laki Yakub agar Yakub membuka telinganya kepada Allah . . . dan sadar. Saat itulah dia mendengarkan suara Allahnya sperti yang pernah didengarnya 30 tahun yang lalu. Dari hati yang paling dalam, Yakub bertobat dari dosanya dan benar-benar memulai hidup barunya. Ia menetapkan untuk menjauhkan dewa-dewa asing dari tengah-tengah keluarganya.

Kejadian 35:1-3. Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu." Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu. Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh."

Anda mengerti dari kisah tersebut? Jika memang masalah yang begitu berat bisa menyelamatkan dan menyadarkan kita, maka Tuhan akan mengizinkan masalah itu menimpa kita. Sebenarnya artikel tersebut berhubungan dengan artikel "Meresapi perkataan Elihu tentang masalah" yang menjelaskan poin pertamanya yaitu Penderitaan/ masalah dapat ditimpakan bagi orang yang benar sebagai perlindungan Tuhan terhadap kemungkinan dosa yang lebih besar yang dapat dilakukan orang tersebut jika penderitaan/masalah itu tidak ada.

Singkirkan berhala-berhala kita

Satu kebenaran yang harus kita pegang adalah Jika anda sungguh-sungguh mau bertobat, selain anda meminta ampunan dari Bapa, anda pun harus benar-benar melakukan sebuah tindakan yang menyatakan perubahan hidup anda dari yang lama. Apakah itu? yaitu menyingkirkan berhala-berhala kita, menyingkirkan segala hal yang membuat Bapa menjadi nomor dua. Anda tidak bisa meminta perubahan dari Bapa, selama kita masih memegang hal-hal yang menghalangi proses perubahan itu. Sebelum kita meminta kebangunan rohani dan  kepenuhan RohNya, kita harus mengosongkan hati kita. Kita harus meminta pembasuhan hati kita yang kotor dengan tabiat dan dosa lama, sebelum kita mengalami terobosan bersamaNya.

Bagaimana Meminta Pemulihan dari Allah

Hampir 3,000 tahun yang lalu Allah membuat janji kepada Raja Salomo, yang juga berlaku bagi kita di zaman ini. Di zaman di mana kita telah menjadi semakin sekuler and duniawi, meskipun kita mengaku sebagai umat-Nya.
Allah berkata, "Dan jika umat-Ku yang atas nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku serta berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku, aku akan mendengar dari surga dan akan mengampuni dosa mereka serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14).
Apa yang dapat memulihkan kita?
Kita harus melakukan empat hal yang Allah katakan kepada Salomo dan bangsa Israel.
Jangan pernah lupa kepada siapa Allah sedang berbicara di sini. Dia sedang berbicara kepada umat-Nya - bangsa Israel.
Allah mau memulihkan umat-Nya di zaman ini juga. Hal ini harus dimulai dari gereja. Hal ini harus dimulai dari para Pemimpin gereja, dari setiap Jemaat-Nya. Allah sedang meminta kita untuk melakukan empat hal.
  1. Kita harus membuat pengakuan dosa dengan kerendahan hati.
    Pertama, Allah berkata, "Jika umat-Ku akan merendahkan diri...Aku akan memulihkan negeri mereka."

    Sebagai Pemimpin, kita harus merendahkan diri dan memimpin Jemaat kita untuk melakukan hal  yang sama. Sumber segala permasalahan kita adalah kesombongan. Kita pikir kita lebih tahu ketimbang Allah tentang hal apa saja yang akan membuat kita bahagia. Keangkuhanlah yang membuat orang terpisah dari Allah di tingkat pribadi, di tingkat Jemaat, dan di tingkat nasional. Keangkuhan masuk ke dalam hidup kita dan kita lupa bahwa kita membutuhkan Allah. Saat kita sombong, kita tidak mengakui keberdosaan kita, kekeliruan kita, dan kegagalan kita.

    Kita tidak akan pernah menemukan pemulihan pribadi maupun di tingkat nasional jika kita coba untuk menyembunyikan dosa-dosa kita dari Allah. Menyembunyikan dosa-dosa kita adalah keterbalikan dari kerendahan hati dan Allah tidak akan memberkati hal itu.

    Sekali lagi, hal ini bermula dengan Anda dan saya. Kita harus berlaku jujur dan memberitahu Allah bahwa kita telah gagal. Kita perlu untuk memimpin Jemaat kita ke dalam pertobatan juga. Umat Allah harus mengakui bahwa kita telah berpaling dari Dia.
  2. Kita harus berdoa dalam ketekunan.
    Hal kedua yang Allah beritahukan kepada Solomo adalah: "Jika umat aku...berdoa...aku akan memulihkan negeri mereka."

    Allah mau kita berdoa dan tidak menyerah. Ia mau kita berdoa dalam ketekunan. Kita pada dasarnya terlalu cepat menyerah. Itulah alasan mengapa kita tidak melihat jawaban kepada doa-doa kita. Itulah alasan mengapa tidak adalah pemulihan di antara kita sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat ini.

    Saudara, biarlah saya menanyakan suatu pertanyaan yang sangat penting. Sejauh manakah Anda dan gereja Anda peduli tentang pemulihan dan kebangkitan rohani? Sejauh manakah Anda serius tentang pemulihan di dalam gereja Anda dan di dalam hidup Anda? Ketekunan Anda dalam kehidupan doa Anda akan menunjukkan sejauh mana Anda serius dalam hal ini.

    Bagaimana Anda menunjukkan ketekunan Anda? Buatlah satu daftar doa - dan pastikan Anda berdoa untuk negeri-mu. Apa yang tidak Anda daftarkan, Anda akan lupa saat berdoa.
  3. Kita harus mencari Allah dengan penuh intensitas
    Ketiga, Allah berkata, "Jika umat-Ku....mencari wajah-Ku... Aku akan memulihkan negeri mereka."

    Allah ingin kita mencari Dia. Ini bukan sesuatu yang kita lakukan di waktu luang kita. Anda tidak hanya mencari Allah di saat Anda ada waktu luang. Pencarian akan Allah harus mencari fokus kita yang utama. Allah tidak hanya ingin menjadi pengakuan (profession) kita. Ia mau menjadi kegairahan (passion) kita.

    Sangat sedikit orang yang sebenarnya mencari Allah dengan intens. Sangat, sangat langka. Kebanyakan orang hanya mau mengenal Allah cukup untuk memberkati mereka tetapi tidak sampai Allah menganggu mereka. Tetapi jika Allah mau memulihkan negeri kita, Jemaat kita harus dipenuhi oleh orang-orang yang sesungguhnya mencari Dia.

    Saya harap Anda sudah melakukan ini. Saya harap Anda sedang meluangkan waktu untuk mengenal Allah dengan lebih baik. Tugas Anda dapat disederhanakan sebagai yang berikut - membantu orang untuk mencari Allah. Tapi Ingatlah, hal ini harus bermula dengan Anda sendiri.
  4. Kita harus bertobat dengan ketulusan hati.
    Akhirnya, Allah berkata, "Jika umat-Ku...berbalik dari jalan-jalannya yang jahat...Aku akan memulihkan negeri mereka."

    Jika kita menginginkan pemulihan di dalam negeri, kita harus bertobat dengan ketulusan hati. Banyak orang yang salah memahami kata ini. Pertobatan adalah metanoia dalam bahasa Yunani. Meta berarti berbalik, berubah. Satu perubahan mutlak. Noia berarti akal budi atau pikiran. Secara harfiah, bertobat berarti berubah pikir, mengubah cara pikir Anda.

    Di saat kita bertobat, kita mengubah cara kita berpikir tentang diri kita dan tentang Allah. Kita mengubah cara kita berpikir tentang apa yang penting buat kita, orang lain, masa lampau kita, masa kini, dan masa depan kita. Bertobat pada dasarnya berarti berubah pikiran tentang sesuatu hal. Satu peralihan paradigma. Saya terbiasa berpikir di satu arah; sekarang saya berpikir secara berbeda.

    Dalam hal apa saja Anda perlu mengubah pemikiran Anda? Tentang hal apa, Jemaat Anda harus berubah pikiran? Pertobatan di tingkat Jemaat harus dimulai dengan pertobatan pribadi.

    Negeri kita sedang berada dalam masalah besar sekarang ini. Jika Allah mau menghakimi negeri kita, Dia harus bermula dengan kita. Dia akan bermula dengan umat-Nya. Pemulihan harus bermula dengan kita. Pemulihan tidak akan terjadi karena ada undang-undang baru. Pemulihan tidak akan terjadi karena kita memilih partai tertentu ke dalam pemerintahan. Pemulihan tidak akan terjadi di saat orang yang tidak mengenal Allah berbuat lebih baik. Allah akan memulihkan negeri kita di saat umat-Nya - Jemaat - mengakui dosa mereka, berdoa, mencari Dia dan bertobat.

    Pemulihan negeri kita harus bermula dengan Jemaat kita, atau ia tidak terjadi sama sekali.
    Akankah pemulihan bermula dari Jemaat Anda?
    Akankah pemulihan bermula dari diri Anda

Bagaimana menangani kekhawatiran


Di Matius 6. 25-34  Yesus meminta murid-muridnya untuk tidak khawatir. Di dalam sembilan ayat itu, kalimat "janganlah khawatir" diucapkan sebanyak tiga kali. Yesus tahu sebagai manusia kita cenderung untuk khawatir.
Sebelumnya  kita diminta untuk tidak mengumpulkan (Mat. 6.16-24). Justru karena kita tidak mengumpulkan, maka ini membuat kita mudah untuk khawatir.
Tidak kira siapakah kita. Apakah orang pintar, bodoh, kaya, miskin, tua atau muda. Semuanya punya kekhawatiran. Yang bodoh khawatir karena banyak hal yang tidak ia ketahui, yang pintar khawatir karena ia tahu terlalu banyak hal. Yang miskin khawatir karena ia merasa tidak cukup dan yang kaya khawatir karena ia takut kehilangan. Yang tua khawatir karena harus menghadapi maut dan yang muda khawatir karena harus menghadapi masa depan.
Riset oleh majalah Christiantianity Today menunjukkan bahwa 38% orang khawatir tentang pekerjaan/karir; 22% tentang uang; 10% karena anak; dan 9% kesehatan. Pekerjaan dan uang itu saling berkaitan karena kita bekerja untuk uang, jadi bisa dikatakan hampir 60% orang khawatir tentang uang. Seiring dengan peningkatan kemakmuran, maka kadar stress dan kekhawatiran juga akan meningkat.

Apa yang dapat kita katakan tentang kekhawatiran?
  1. Kekhawatiran itu sebenarnya adalah sesuatu yang sia-sia. Sama sekali tidak produktif dan tidak mungkin dapat mengubah keadaan. Karena itu kekhawatiran adalah suatu tindakan orang bodoh. Di ayat 27, Yesus bertanya, siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya? Dengan kata lain, apakah kekhawatiran dapat mengubah keadaan? Apakah dengan mengkhawatirkan hidup kita, kita dapat menambah hidup kita barang satu hari pun? Kekhawatiran itu tidak akan membuahkan hasil apa pun.

    Bukan saja tidak mengubah suatu apa pun, tapi malah menghilangkan sukacita. Dan tidak heranlah kekhawatiran merupakan senjata ampuh Iblis untuk melumpuhkan anak-anak Tuhan.
  2. Kekhawatiran itu juga bertentangan dengan iman. Kekhawatiran adalah lawan kepada iman. Kekhawatiran sama sekali tidak konsisten dengan iman

    Yesus sedang memberi kita jaminan bahwa Allah Bapa kita yang memberi makan burung yang tidak berarti itu, tidakkah Dia akan memelihara Anda? Kalau rumput dan bunga yang hidupnya hanya satu hari saja didandani sebegitu indah oleh Allah, tidakkah Dia akan memelihara Anda yang jauh lebih beharga itu.  Kalau kita pecaya pada Allah sebagai Pencipta kita, mengapa kita tidak percaya bahwa Dia akan memelihara ciptaan-Nya?

    Dengan khawatir, kita sebenarnya sedang meragukan kata-kata yang disampaikan oleh Yesus di sini. Sebenarnya sangat tidak masuk akal untuk khawatir karena Alalh sudah berjanji Dia akan memelihara kita. Tapi kalau kita tetap saja masih khawatir, hal ini menunjukkanbahwa kita sebenarnya tidak percaya pada Allah. Dengan kata lain, kita bisa saja dianggap telah memandang ucapan Yesus itu sebagai ngomong kosong.
  3. Manusia diciptakan untuk Tuhan untuk tidak khawatir. Pakar medis sudah membuktikan adanya kaitan antara stres dan peningkatan resiko terkena penyakit. Stres membuat saraf kita mengirim sinyal ke otak untuk memberitahu seluruh jaringan saraf meresponi stres. Setelah itu detak jantung, pernapasan dan tekanan darah meningkat. Perubahan-perubahan ini menghambat pencernaan dan respon kekebalan tubuh. Karena itu orang yang stress mudah sekali jatuh sakit karena sistem pertahanan tubuh sudah lemah. Penyakit yang dikaitkan dengan stress termasuk, masalah pencernaan, darah tinggi, flu, sariwan, migran dan banyak lagi. Dengan kata lain, memang sudah dalam rencana Tuhan bahwa manusia itu diciptakan untuk hidup bergantung total kepada Tuhan. Kita hanya perlu menyerahkan semuanya pada Tuhan, dan Dialah yang akan memelihara kita. Kita tidak perlu khawatir tentang suatu apa pun.

    Sudah tentu, ini bukan alasan untuk bermalas-malasan karena burung itu hidup bergantung pada pemeliharaan Allah tetapi ia terbang dari pagi sampai sore mencari makanan. Kita bekerja dan menjalankan bagian kita, tetapi kita tidak perlu stress atau khawatir setelah kita melakukan bagian kita karena Allah sudah berjanji bahwa Dia akan memelihara kita.

    Kekhawatiran sebenarnya menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan iman kita. Karena kita tahu iman dan kekhawatiran itu bertolak belakang. Kalau kita beriman, kita tidak akan khawatir. Justru karena kita khawatir, itu menunjukkan bahwa kita tidak beriman atau ada masalah dengan iman kita.
Kurangnya keyakinan bahwa Allah mengasihi kita

Seorang anak, tidak akan pernah khawatir apakah bapanya akan menberinya makan. Dia tahu, saat dia lapar, makanan akan tersedia. Dalam hubungan anak dan orang tua, anak itu sama sekali tidak punya kekhawatiran. Dia yakin orang tuanya akan menyediakan.  Dia hidup dalam keyakinan akan kasih orang tua kepadanya. Yang menjadi masalah kita adalah, kurangnya keyakinan bahwa Allah itu mengasihi kita sebagaimana seorang bapa mengasihi anaknya. Kita tidak yakin akan hal itu. Kerana itu kita ragu apakah Allah benar-benar akan memelihara kita. Ini juga menunjukkan bahwa hubungan kita dengan Bapa di surga itu kurang nyata atau riil.
Jadi, untuk kita tidak khawatir, kita perlu terlebih dahulu mengenal siapa Dia yang kita percaya. Kita harus menjalin hubungan anak-bapa yang nyata lewat pengalaman supaya kita tiba pada suatu tingkat di mana kita yakin bahwa Allah Bapa itu sangat mengasihi kita dan karena kasih-Nya itu pada kita, Dia akan memelihara dan memerhatikan kita, dan karena itu, kita tidak perlu khawatir.

Gambaran Gembala dan Domba

Kitab Suci juga menggambarkan hubungan Allah dengan kita sebagai hubungan Gembala dengan domba.
Mazmur 23.1-6 Allah adalah gembala dan kita adalah domba-Nya Allah. Apa yang menjadi tugas seorang Gembala?
  1. Gembala mencari padang rumput dan sungai atau oases di mana domba-dombanya bisa makan dan minum. Domba tidak perlu khawatir tentang makan minumnya.
  2. Gembala memastikan bahwa kawanan dombanya aman dari musuh. Gembala melindungi domba-domba dari cuaca dingin dan juga ancaman serigala dan hewan pemangsa yang lain.
  3. Gembala memimpin dan memastikan domba-domba berada di jalur yang sudah dia tentukan
Tugas domba hanyalah untuk taat dan mengikuti pimpinan Gembala. Sama halnnya dengan hubungan di antara Allah dan kita. Tugas kita hanyalah untuk taat dan menuruti setiap pimpinan-Nya.

Apa yang dapat dilakukan saat kita khawatir?

Namun sebagai manusia yang masih mengejar kesempurnaan, kita kadang kala bisa saja tetap khawatir. Apa yang harus kita lakukan saat kita khawatir?
  1. Renungkan kasih Allah bagi kita. Kalau Allah rela mengorbankan putra-Nya yang terkasih demi kita, tidakkah Dia akan memelihara kita, hal yang sangat mudah bagi-Nya.
  2. Berdoa. Kekhawatiran tidak dapat mengubah apa-apa namun Doa  dapat mengubah segalanya. Saat kita khawatir, kita bisa panik atau berdoa.

    Filipi 4.6 berkata, janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

    1 Petrus 5.7 Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihar kamu.
  3. Mengucap syukur. Panjatkan doa dengan ucapan syukur (Fil. 4.6). Saat kita dapat mengucap syukur, di saat itu kekhawatiran kita hilang.
  4. Fokuskan pada hal yang dari atas. Pikirkanlah semua yang benar, yang mulia, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan semua yang patut dipuji. Di saat kita stress dan khawatir, fokuskanlah pikiran pada hal-hal yang membangun.
Kiranya kita menjadi anak Tuhan yang bebas dari kekhawatiran dan stress.

Bagaimana kita dapat melakukan kehendak Tuhan


 Di katakan di Ibrani 10:36, "Kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu, yaitu hidup (ay.39) .  Hanya satu jenis orang yang akan tetap hidup selama-lamanya, yaitu orang yang melakukan kehendak Allah. ( 1Yoh. 2:17)
Namun tidaklah mudah bagi kita untuk melakukan kehendak Allah. Terdapat beberapa hal yang mendasar yang akan membantu kita dalam melakukan kehendak Tuhan.
  1. Kita harus Percaya kepada-Nya. Dalam hal yang berhubungan dengan kehidupan kita, kita hanya akan melakukan perintah atau kehendak dari orang yang kita percayai atau ditakuti.

    Namun Allah lebih senang kalau kita melakukan kehendak Allah karena kita percaya kepada-Nya bukan karena kita takut pada-Nya. Sebagai seorang Bapa yang baik, Dia lebih senang dipercayai daripada ditakuti. Dalam hubungan dengan seseorang yang memberi perintah, apakah orangtua, guru, dokter dll., tanda kepercayaan adalah ketaatan. Dan sebaliknya tanda ketidak-percayaan ialah ketidak-taatan. Orang yang hidup dalam ketidak-taatan dalam pengertian apapun tidak dapat disebut orang percaya, karena ketidak-taatannya adalah bukti ketidak-percayaannya, sekalipun ia mempercayai dengan segenap hati Yesus ialah Tuhan!
  2. Kehendak Allah tidak berat. Apakah kita menemukan bahwa kehendak atau perintah Allah itu berat? Jika kita mengasihi seseorang, setiap keinginan dan kehendaknya sangatlah enteng. Kita akan dengan penuh semangat berusaha untuk menyenangkan hati orang yang kita kasihi. Orang yang sedang berpacaran pasti tahu hal ini. Karena cinta, tidak ada yang terasa berat, banyak orang yang bahkan sanggup mengorbankan segalanya karena cinta.

    Jika kita sesungguhnya mengasihi Tuhan, perintah-Nya tidak akan terasa berat, karena satu-satunya upah yang kita cari ialah kesenangan-Nya. Seperti yang dikatakan oleh Yohanes, "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat (1 Yoh. 5.3)
  3. Pandangan tentang kehendak Allah. Kehendak Allah itu baik dan sempurna bagi kita. Allah tidak memperoleh apa-apa ketika kita melakukan kehendak-Nya. Semua kehendak-Nya adalah demi kebaikan dan keuntungan kita. Tidak ada satupun yang kita lakukan "untuk Dia" yang menguntungkan Dia, tetapi justru untuk keuntungan kita sendiri!

    Kita menyembah Dia, tapi yang untung kita sendiri. Jika kita berdoa, siapa yang untung? Dan ini termasuk semua larangan yang Tuhan tetapkan bagi kita. Kita seringkali memandang kehendak dan larangan Allah sebagai mengekang kebebasan kita.

    Akal budi kita harus diperbarui untuk melihat bahwa setiap perintah Allah itu adalah untuk kebaikan dan untuk melindungi kita dari yang jahat. Oleh karena itu, dalam melakukan kehendak Allah, janganlah kita berpikir kita telah mengorbankan sesuatu, karena dalam kenyataannya kita tidak rugi apa-apapun, tetapi malah memperoleh segala sesuatu.
  4. Kita harus kumpul, duduk dan dengar. Alasan yang sering diberi untuk tidak melakukan kehendak Allah adalah karena kita tidak mengetahuinya. Di Matius 12:50 Yesus berkata bahwa siapa saja yang melakukan kehendak Bapa di surga adalah saudaranya. Yesus menunjuk kepada mereka yang sedang berkumpul, duduk dan mendengarkan firman Tuhan ( Mt 12.46-50). Firman Tuhan mengungkapkan kehendak Tuhan.

    Memang benar bahwa kita tidak mungkin dapat melakukan kehendak Tuhan, jika kita tidak mengetahuinya. Dan cara untuk mengetahui kehendak Tuhan adalah mengetahui apa yang diucapkan atau dikatakan oleh-Nya. Kehendak seseorang diungkapkan lewat kata-katanya, demikian juga dengan Tuhan, kata-kata-Nya atau firman-Nya mengungkapkan isi hati dan kehendak-Nya.

    Tidak ada alasan untuk kita berkata kita tidak mengetahui kehendak Tuhan padahal Dia sudah mengungkapkan semuanya di dalam Kitab Suci.
  5. Waktu. Kita perlu meluangkan waktu untuk mengetahui maupun melakukan kehendak Tuhan. Paulus meminta kita untuk mempergunakan waktu kita dengan arif dan bijaksana. Dan  orang yang arif akan mempergunakan waktu untuk mengerti kehendak Allah (Efe 5:15-17). Sangat menyedihkan melihat bagaimana orang membuang waktu mereka untuk hal-hal yang tidak berguna; menonton filem-filem yang tidak berguna, membaca majalah-majalah dan buku-buku yang tidak bermanfaat dan juga menghabiskan waktu  melakukan kegiatan-kegiatan yang sia-sia. Kesibukan tidak selalunya berarti produktivitas.

    Waktu adalah hidup, dan jika kita arif, kita akan memaksimalkan waktu kita untuk mencari-tahu kehendak Allah bagi kehidupan kita. Kita dapat memulainya dengan memperhatikan dengan seksama bagaimana kita hidup, atau dengan kata lain, bagaimana kita mempergunakan waktu kita. Ada baiknya kita mulai menyerderhanakan hidup kita.
Kiranya kita ditemukan seperti Maria yang meninggalkan segala kesibukan dan memfokuskan diri untuk duduk dan mendengarkan perkataan Yesus dan tidak seperti Marta yang sibuk melakukan banyak hal dan gagal dalam memilih bagian yang terbaik (Lukas 10.38-42). Dan setelah mendengarkan isi hati Tuhan, kita tinggal melakukannya karena kita mengasihi dan mempercayainya dari kedalaman hati kita.

Bagaimana mengenal pengajar dan nabi palsu?


 
Jalan menuju kehidupan adalah jalan yang sesak dan sempit

Hal keselamatan di dalam ajaran Yesus bukanlah suatu hal yang sederhana dan mudah. Yesus memberitahu kita di Matius 7:14 bahwa jalan menuju kepada kehidupan, sangatlah sesak dan sempit dan sedikit orang yang mendapatinya."
Bukan hanya sekedar sangat sedikit orang yang mendapatinya - namun Yesus juga memberitahu kita bahwa sekalipun kita telah menemukannya, kita belum tentu dapat masuk! Dikatakan di Lukas 13.24 bahwa kita masih harus berjuang untuk masuk sekalipun kita telah menemukannya. Dan pada kenyataannya, banyak orang yang akan berusaha untuk masuk tapi tidak dapat. Kita dapat membaca ini di Lukas 13:23-24,

"Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"  Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Rasul Petrus juga memberi kesan yang sama saat ia berkata bahwa orang benar juga hampir-hampir tidak diselamatkan (1 Petrus 4.18).
Namun harus kita akui bahwa pesan yang kita dapatkan dari gereja masa kini justru bertentangan dengan yang dikatakan oleh Yesus. Apakah mungkin kekristenan hari ini telah jatuh ke dalam bahaya yang diperingatkan oleh Yesus? Pas setelah Yesus memberitahu kita bahwa jalan menuju hidup kekal itu tidak mudah, Yesus melanjutkan untuk memperingatkan kita untuk berwaspada pada nabi-nabi palsu (Mat. 7.15).
Di dalam Kitab Suci, kata waspada itu sering dipakai Tuhan dalam hubungan dengan kepalsuan yang muncul dalam berbagai bentuk. Hanya di dalam bidang agama, terdapat begitu banyak kepalsuan - dalam hal melakukan kewajiban agama untuk dilihat orang; mengucapkan hal yang tidak kita maksudkan; kemunafikan dalam menampilkan diri sebagai lebih baik dari yang sebenarnya dan masih banyak lagi yang lain (Mat. 6).
Kepalsuan inilah yang turut membuat jalan menuju keselamatan itu begitu sesak dan sempit. Akan terdapat banyak nabi-nabi dan pengajar-pengajar palsu yang akan membuat kita salah jalan. Jalan yang disiapkan Tuhan bagi kita adalah jalan yang sempit akan tetapi para pengajar zaman ini telah menggelabui  kita untuk berjalan di jalan yang lebar dan luas. Namun, sadarkah kita bahwa jalan yang lebar dan luas itu tidak akan membawa kita ke jalan kehidupan?

Bagaimana mengenal nabi-nabi palsu?

Pertanyaannya adalah bagaimana kita menghindar dari nabi-nabi yang palsu itu? Bagaimana kita dapat mendeteksi nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu ini. Hal ini, tentunya bukan hal yang sederhana karena Yesus memberitahu kita bahwa semuanya akan datang sebagai domba-domba. Mereka akan menyamar sebagai domba-domba untuk menutupi diri mereka yang sebenarnya, yakni serigala yang buas dan ganas.
Sebagai domba, tentu saja mereka akan melakukan apa yang dilakukan oleh domba. Kita diberitahu (di Mat.7-15-23) bahwa mereka akan bernubuat, melakukan mukjizat dan menyembuhkan dalam nama Tuhan. Dengan adanya iklim kemunafikan yang begitu kentara di kalangan orang religius, ditambah lagi dengan kemampuan mereka bernubuat, melakukan mukjizat dan menyembuhkan, apakah akan terlintas di pikiran orang bahwa mereka ini adalah nabi palsu? Saya pikir tidak.

Berwaspadalah terhadap hal-hal yang spektakuler

Cara pertama untuk menjaga diri kita daripada terpedaya, adalah untuk jangan pernah terkesan dengan mukjizat, kesembuhan atau hal-hal yang spektakuler. Jangan pernah lupa bahwa Yesus sendiri mengingatkan kita bahwa nabi-nabi palsu akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga (Mt. 24.24).
Ingatlah bahwa Iblis juga bisa mengadakan mukjizat. Setiap mukjizat  yang dilakukan oleh Musa dengan kuasa Allah juga dapat ditiru oleh ahli-ahli sihir yang dipanggil Firaun (Kel. 6). Perlu juga ditekankan bahwa pengalaman rohani tidak semestinya membuktikan kerohanian seseorang. Pengalaman rohani bukanlah jaminan bahwa orang yang mengalaminya itu rohani. Umpamanya dalam kasus kesembuhan. Saat mukjizat kesembuhan terjadi, hal ini tidak membuktikan bahwa yang menyembuhkan maupun yang disembuhkan itu rohani. Dalam banyak kasus, orang yang disembuhkan bahkan tidak hidup di dalam Tuhan. Hal ini hanya membuktikan bahwa Allah Yahweh kita adalah Allah yang berbelas kasihan.

Berwaspadalah terhadap orang yang memanfaatkan orang lain

Yang kedua, kita perlu mengingat bahwa pada intinya nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu itu adalah serigala - namun tragedinya adalah mereka adalah serigala yang tidak tahu bahwa mereka itu serigala. Mereka 100% menyakini bahwa mereka itu benar-benar domba dan bukannya serigala yang berkulitkan domba!
Hanya dari natur mereka kita tahu apakah mereka itu serigala atau domba. Serigala saat berhadapan dengan domba pasti ada maunya. Merupakan naturnya serigala untuk memangsa domba. Dengan kata lain, gembala-gembala yang adalah serigala berkulitkan domba akan mencari keuntungan dari domba-dombanya. Di mata serigala, domba-domba itu eksis untuk mengenyangkan dan memberinya keuntungan. Karena itu, berwaspadalah terhadap pelayan-pelayan yang mengambil kesempatan atas domba-dombanya.

Berwaspadalah pada orang  yang hidup menurut keinginan daging

Yang ketiga, dari buahnya kita akan tahu. Buah yang dimaksudkan oleh Yesus di Matius 7 adalah buah roh. Dan di Galatia 5, buah roh di pertentangkan dengan perbuatan daging. Ini berarti nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu dapat diketahui dari kehidupan sehariannya, apakah mereka menunjukkan ciri-ciri dari buah roh seperti kasih, damai, penguasaan diri dan lainnya atau malah perbuatan-perbuatan daging seperti perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri dan roh pemecah? Serigala adalah hewan yang agresif, berwaspadalah terhadap orang yang agresif yang sering menyerang sesama.

Banyak orang percaya yang sedang berjalan di jalan yang lebar dan luas

Yesus memberitahu kita bahwa sangat sedikit yang akan masuk ke dalam jalan kehidupan. Ini berarti bahwa hanya minoritas, hanya yang sisa (remnants) yang akan menemukan dan masuk ke dalam keselamatan. Hal ini memberitahu kita bahwa mayoritas orang, bukannya sedang berjalan menuju kehidupan, tapi kebinasaan. Dan ingatlah bahwa di Matius 7, Yesus sedang berbicara kepada orang-orang yang berseru kepadanya, "Tuhan, Tuhan..." Ini memberitahu kita bahwa orang yang dimaksudkan oleh Yesus sebagai yang sedang berjalan di jalan yang lebar dan luas itu adalah orang-orang percaya, bukannya orang-orang yang belum mengenal Tuhan! Tragisnya, orang percaya yang sedang berada di jalan yang lebar dan luas ini merupakan kalangan mayoritas!
Kiranya kita ditemukan di antara kalangan minoritas yang sedang berjalan di jalan yang sesak dan sempit yang menuju hidup kekal itu

Selasa, 08 Februari 2011

Yerusalem baru ( Golden City )

Melalui Yehezkiel 38:12, Tuhan mengisyaratkan Yerusalem sebagai pusat bumi, dengan titik pusatnya berada di Gunung Moriah, tempat di mana Bait Suci Salomo pernah didirikan, lebih tepatnya lagi yaitu: pada sebuah batu karang besar tempat Abraham mempersembahkan Ishak atas perintah Tuhan (Kej. 22).

Walaupun kata “Yerusalem” berarti “Kota Damai”, namun sepanjang sejarah, kota ini tidak pernah benar-benar mengalami sebuah kedamaian. Pada kenyataannya, kota ini selalu menjadi pusat konflik, peperangan dan kekacauan, sampai pada hari ini, sehingga hampir tidak pernah ada sehari pun, nama kota ini absen dari pemberitaan media massa di seluruh dunia. Kita tidak perlu merasa heran akan hal ini, sebab Alkitab memang telah menubuatkannya seperti demikian di Zakaria 12:2-3.

Sesuai nubuatan Alkitab pula, Yerusalem baru benar-benar akan menjadi kota damai setelah segala pemerintahan ditaklukkan di bawah kaki Raja di atas segala raja, yaitu di masa pemerintahan Sang Raja Damai (Yesus Kristus) di dalam Kerajaan 1000 tahun, setelah kedatangan-Nya kembali (Why. 20). Setelah itu, maut dan kerajaan maut akan dibinasakan, langit dan bumi akan berlalu, digantikan oleh langit dan bumi yang baru (Why 21). Begitu pula dengan Kota Yerusalem, akan digantikan oleh Yerusalem yang baru, sebuah kota dahsyat yang terbuat dari emas tulen dengan kadar 100% murni.

Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Elohim, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. (Why. 21:2)

Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. (Why. 21:18)

Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening. (Why. 21:21)

Hanya mereka yang namanya tercatat di dalam Buku Kehidupan Anak Domba Yesus Kristus yang berhak masuk ke dalam kota itu. Saya merindukan saat-saat di mana semua orang Kristen dimurnikan seperti emas, tetapi bukan seperti emas yang fana, melainkan emas yang bersifat rohani dan kekal. Sebab bila dibandingkan dengan emas murni yang fana, emas murni yang rohani jauh lebih berharga di mata Tuhan. Dan sudah selayaknya bila sesuatu yang kurang berharga menjadi bejana bagi yang lebih berharga. Itulah alasannya, mengapa di Wahyu 21 disebutkan bahwa seluruh kota dan jalan-jalan di sorga terbuat dari emas murni, sebab orang-orang Kristen yang telah dikuduskan (emas murni yang rohani), yang jauh lebih berharga itu, akan tinggal di dalamnya dan berjalan di atasnya.

Emas murni yang rohani memang sepantasnya berjalan di atas jalanan yang terbuat dari emas murni yang fana.

“Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Elohim meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.” (Why. 21:23)

Tidaklah mengherankan, jika Yerusalem Baru tidak lagi memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, karena kemuliaan TUHAN YAHWEH-lah yang meneranginya dan Kristus sebagai lampunya. Maka tidak akan aneh pula, apabila seluruh kota dan jalan-jalannya juga terbuat dari emas murni, karena seluruh penghuninya juga adalah emas murni yang rohani yang akan terus-menerus memantulkan terang kemuliaan Tuhan ke seluruh penjuru kota itu. Dan kota itu sendiri merupakan sebuah organisme yang hidup dengan ukuran yang sangat besar, dahsyat dan sempurna, sebagai lambang dari gereja Tuhan di dunia, yang terdiri dari sel-sel yang hidup, yaitu: orang-orang Kristen emas murni. Itu sebabnya Yerusalem Baru disebut juga: “The Golden City” atau “Kota Emas”.