Kamis, 03 Februari 2011

Tanda kedewasaan rohani

Firman: Ibrani 5:11 – 6:8
Penulis Ibrani menulis surat ini ditujukan kepada orang-orang Ibrani, pengikut Kristus yang sudah lahir baru. Dinyatakan “yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah…” (6:4). Supaya mereka menjadi dewasa, “orang-orang dewasa” (6:14) dan memberikan tanda-tanda kedewasaan rohani sebagai berikut:
1. Mampu mengajar Firman.
“seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan Allah” (5:12). Jika ditanya, mengapa menjadi percaya dan mengikuti Kristus? Mungkin mereka tidak mampu memberikan jawaban. Apa yang menjadi sebab mereka tidak bisa mengajar? Dikatakan, “lamban dalam hal mendengar” (5:11) (Kabar Baik: lambat sekali mengerti) yang dapat disebabkan karena kurang perhatian, kurang berminat atau kurang bergairah sehingga mengakibatkan tidak mempunyai “pengetahuan yang benar tentang Anak Allah” (Ef 4:13). Perhatikan panggilan Tuhan bagi orangtua, “didiklah mereka (anak-anak) di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Ef 6:4). Yang menyedihkan bagi generasi masa datang jika orangtua mendidik berdasarkan pengalaman dan tidak berdasarkan pengajaran Firman karena kurang pengetahuan para orangtua dalam hal rohani! Apa yang akan terjadi pada generasi berikutnya?
2. Mampu membedakan.
“pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat” (5:14). Yang terlatih dari sebab itu perlu dilatih untuk menjadi lebih sensitive atau peka di dalam segala hal sehingga mampu membedakan benar atau salah, etis atau tidak etis, baik atau jahat, terang atau gelap, kehendakNya atau kehendakku. Dunia berkata butuh indera ke 6 yaitu hati (suara hati) yang lebih tepat dan benar!. Yang perlu kita sadari dibutuhkan Firman dan Roh Kudus. Tuhan Yesus berkata “FirmanMu adalah kebenaran” (Yoh 17:17), “Ia (Roh) akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh 16:13)
3. Mampu mempertahankan iman.
“namun yang murtad lagi, tidak mungkin diperbaharui sekali lagi sedemikian….” (6:6). Apa arti murtad? Menurut kamus: berkianat, berbalik kebelakang, membuang iman, berganti jadi ingkar, berubah setia. Istilah lain adalah gugurnya iman, “imanmu jangan gugur” (Luk 22:32) dan “kandaslah iman” (1 Tim 1:19). Murtad (Engl: fall away) adalah hal yang serius dan tidak dapat diampuni, “sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya dimuka umum” (6:6) (Baca Yes 33:14). Berbeda dengan mundur, “mengundurkan diri” (Ib 10:38) (Engl: draw back/ shrink back) dimana dikatakan “Aku tidak berkenan kepadanya” (Ib 10:38). Yang perlu disadari bahwa proses untuk murtad pada umumnya diawali dengan mengundurkan diri. Orang dewasa rohani mengasihi Tuhan dengan setia dan senantiasa menyala-nyala melayani Tuhan.
4. Mampu berbuah.
“menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakan…” (6:7). (Kabar Baik: berguna untuk orang yang menggarapnya, tanah itu diberkati oleh Allah).
Siapa yang dimaksud mereka yang mengerjakan? Jelas itu adalah Tuhan dan pekerja-pekerja di ladang Tuhan. Berguna untuk kelanjutan bagi pekerjaan Tuhan! Rasul Paulus menyatakan “kedewasaan penuh” (Ef 4:13) dengan keberadaan jemaat di dalam tubuh Kristus, “yang tersusun rapih dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tia-tiap anggota” (Ef 4:16). Semua perlu melakukan tugas masing-masing sesuai panggilanNya dan menghasilkan buah bagi orang lain, “Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan yaitu jika kamu berbuah banyak…” (Yoh 15:8). JanjiNya jika berguna, kamu akan diberkati tetapi jika tidak berguna, “dekat pada kutuk” (6:8)